Menjelang 100 Hari Kepergianmu ( 02 Juni 2019)

Terkadang aku masih tidak percaya bahwa di bumi ini sudah tidak ada
lagi sosok sepertimu. Rasanya baru kemarin kita duduk dan ngobrol berdua,
mentertawakan hal kecil menjadi hal yang sangat lucu untuk di tertawakan. Dan saat
ini menjelang 100 hari kepergianmu masih sangat menyisakan luka bagiku. Karena
begitu banyak kebiasaan – kebiasaan yang sering kita lakukan bersama, kini
hilang seketika bersamaan dengan kepergianmu.
Hmm... Apa kabar?
Hari ini bumi sedang risau. Manusia bumi sedang ketakutan seakan
bumi akan hancur seketika. Begitupun dengan ku. Aku takut ... Rasanya ingin
sekali membangunkanmu dari tidur panjangmu di surga dan berlindung dalam
pelukmu. Namun mustahil untuk itu, tuhan sudah mentakdirkan tubuh kita untuk
berpisah. Namun percayalah, raga dan cintamu masih kusimpan dalam hati.
Yang jelas, aku sangat merindukanmu.
Kamu tahu? Semenjak kepergianmu begitu banyak rasa kehilangan yang
kutemui. Kehilangan sosok sepertimu adalah cara tuhan mengajarkanku tentang keikhlasan.
Meskipun setelah kepergianmu masih banyak luka dan air mata yang jatuh hingga
saat ini. Namun disetiap luka dan air mata yang hadir menjadikanku sosok yang
kuat hingga detik ini. Dan begitu banyak hal – hal indah yang berhasil kulewati
meski tanpa kehadiranmu. Tapi aku yakin diatas sana kamu pun ikut tersenyum dan
bangga melihatku berhasil melewati semuanya dengan baik.
Kamu tahu? Kamu adalah segala kenangan yang akan selalu ku simpan
yang menyatu dalam dalam berjalannya waktu hingga akupun bisa menghampirimu.
Apa kabar?
Hari ini bumi sedang kacau.
Tenang di Surga yah..
Aku Rindu ...
Dear Papa. Hari ini bumi sedang kacau dan risau. Semua penduduk bumi sedang ketakutan, termasuk aku. Terimakasih sudah sempat hadir di bumi ini dan menjadi sosok Bapak yang hebat. Tenang dan Bahagia di Surga yah pa.. Aku Rindu ...
Komentar
Posting Komentar