Terjebak Rasa Nyaman dalam sebuah Canda
Aku pikir tentang kedekatan kita selama ini adalah nyata ataupun
sungguhan.
Namun ternyata aku salah. Tindakkan mu tidak lebih dari hanya
sekedar candaan. Dari perkataan mu yang selalu membuatku seakan berbunga –
bunga ternyata itu hanya sebuah candaan yang sering kau ucapkan kepada semua
wanita. Dan mungkin aku adalah salah satunya. Aku tidak akan pernah
menyalahkanmu. Karena mungkin yang patut di salahkan adalah hatiku, yang
terlalu mudah menerima meskipun hanya sebuah perhatian kecil darimu.
Aku harap ini adalah kali terakhir aku menyambut bahagia sebuah
perhatian kecil darimu. Karena aku sudah mulai menyadari tentang semua yang kau
ucapkan dan kau lakukan itu tidak lebih dari hanya sekedar candaan yang berkali
– kali kau ucap dan berkali – kali kau ulangi. Aku harap suatu saat nanti kau
akan menyadari bahwa yang kau anggap hanya sebuah candaan itu akan berakhir
menyakiti setiap hati.
Terimakasih karena kamu sudah memberiku sebuah pelajaran besar yang
akan selalu ku ingat. Namun hati tidak mampu untuk berbohong. Bahwa rasa nyaman
itu ada meski hanya dari sebuah candaan. Bahwa rasa sayang itu ada meski
terjebak dalam sebuah canda. Dan kini hatiku terjebak rasa nyaman dalam sebuah
candaan yang kau ciptakan.
Andai hati ini tidak mudah menerima mungkin aku tidak akan pernah
merasakan sakit yang seperti saat ini kurasakan. Dan andai saja aku bisa
menyadarinya sejak dulu mungkin hati ini tidak akan jatuh sedalam ini. Tapi tak
apa, semua candaan mu akan selalu ku ingat agar aku tidak kembali jatuh pada lubang
yang sama untuk kesekian kalinya.
Sekali lagi terimakasih atas semua perhatian kecil yang kau beri
meskipun hanya dalam sebuah canda.
Terimakasih...
Komentar
Posting Komentar